Kamis, 24 Oktober 2013

Multiple Inteligence

Sebagian besar orang tua masa kini sudah kenal istilah “Kecerdasan Majemuk” atau Multiple Intelligences (MI). Tetapi tahukah Anda, apa yang sebenarnya mendasari pemikiran Howard Gardner, bapak kecerdasan majemuk ini? 

Semua berawal dari kegelisahan Howard Gardner, seorang profesor pendidikan yang mengabdikan dirinya di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Menurutnya, selama ini para pendidik telah melakukan kekeliruan karena menganggap tes kecerdasan atau tes IQ adalah satu-satunya ukuran yang paling dapat dijadikan patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang. 

Menurut Gadner, kecerdasan manusia juga harus dinilai berdasarkan:
- Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi hidup
- Kemampuan menemukan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan atau dicari solusinya
- Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan dalam budaya seseorang.

Gardner bersama rekan-rekannya yang mengembangkan penelitian untuk mengembangkan konsep MI tidak hanya menilai kecerdasan dengan cara menguji kemahiran seseorang memahami dan menyelesaikan soal-soal logika-matematika (sebagaimana yang dilakukan dalam tes IQ). Bersama tim, Gardner mengembangkan cara-cara mengukur kemampuan individu untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. 

Dikembangkan dan diungkapkan pertama kali tahun 1983, Gardner mendefinisikan kecerdasan manusia yang tak berbatas, yang diantaranya dapat dikelompokkan menjadi delapan kecerdasan, yaitu 
Bodily-kinesthetic,Interpersonal,Verbal-linguistic,Logical-mathematical,Intrapersonal,Visual-spatial,Musical,Naturalistik And Spiritual.
Ikhtisar masing-masing kategori kecerdasan majemuk ini, yaitu:
Bodily-kinesthetic
Area kecerdasan ini berhubungan erat dengan ketangkasan gerak tubuh. Sebagian besar dari mereka bagus dalam aktivitas fisik, seperti olahraga dan menari. Mereka menikmati akting dan performance, juga memiliki kemampuan membangun dan membuat sesuatu yang baik. Anak dengan kecerdasan bodily-kinesthetic tinggi secara unik mengingat sesuatu melalui anggota tubuhnya, karenanya mereka akan sangat baik mengingat visualisasi atau gambar.
Interpersonal
Area kecerdasan ini berkaitan erat dengan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Meskipun tidak dapat dipastikan terjadi pada setiap anak, anak-anak dengan kecerdasan interpersonal tinggi cenderung ekstrovert, memiliki karakter yang sensitif dan peka terhadap mood, tempramen dan motivasi orang lain. Kemampuan mereka untuk bekerjasama dengan orang lain dalam satu kelompok pun sangat baik. Selain itu, mereka pun dapat berkomunikasi dengan efektif dan memiliki rasa empati tinggi pada orang lain.
Verbal-linguistic
Area kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan memahami dan membentuk kata-kata serta menyampaikan pikiran dan perasaan melalui ucapan dan tulisan. Anak dengan kecerdasan verbal-linguistic tinggi terlihat sangat pandai menggunakan kata-kata dan mempelajari bahasa. Kemampuan membaca, menulis, bercerita dan mengingat kata-kata serta angka-angka, juga menonjol. Pada beberapa anak, terkadang terlihat terampil dalam menjelaskan sesuatu, mengajar, berorasi dan berbicara dengan gaya persuasif. Mereka mudah mempelajari bahasa asing dan memiliki memori verbal yang tinggi, selain itu mereka pun mampu untuk mengerti dan memanipulasi syntax dan struktur.
Logical-mathematical
Area kecerdasan ini berkaitan erat dengan konsep “intelligence quotinent” (IQ). Kecerdasan logical-mathematicalberhubungan dengan kemampuan berpikir logika, menterjemahkan abstraktsi, menganalisa sebab-akibat dan bekerja dengan angka. Selain anak dengan kecerdasan logical-mathematical tinggi secara alami pandai dalam matematika, catur, pemograman komputer, dan aktivitas logika atau yang berkaitan dengan angka lainnya. Anak ini juga memiliki kemampuan tinggi mengidentifikasi sebab akibat, mengenal dan menterjemahkan pola abstrak, berpikir ilmiah dan investigasi serta kemampuan untuk menyelesaikan perhitungan yang rumit.
Intrapersonal
Area kecerdasan ini berkaitan dengan kapasitas anak dalam introspeksi dan refleksi diri. Meskipun tidak otomatis, anak dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi, memiliki karakter yang introvert dan memilih untuk bekerja sendiri. Mereka biasanya memiliki kesadaran yang tinggi akan eksistensi dirinya dan mampu dengan baik memahami emosi pribadi, tujuan hidup dan motivasi bagi dirinya. Mereka secara khusus tertarik pada hal-hal yang bersifat filosofi. Selain itu, anak dengan kecerdasan intrapersonal tinggi cenderung bersifat perfeksionis.
Visual-spatial
Area kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan daya tangkap jarak dan ruang secara visual. Anak dengan kecerdasanvisual-spatial tinggi biasanya memiliki kemampuan yang baik dalam mengkomunikasikan objek visual maupun sebaliknya, memvisualkan objek. Mereka sangat mahir dalam menyelesaikan puzzle, memiliki ingatan yang kuat pada gambar dan artistik. Anak-anak ini secara keseluruhan memiliki feeling yang baik terhadap arah dan juga memiliki kemampuan koordinasi tangan-mata yang baik.                  `
Musical
Area kecerdasan ini berkaitan dengan ritme, musik dan daya tangkap pendengaran. Anak dengan kecerdasan musical tinggi memperlihatkan kepekaan pada suara, ritme, nada dan musik. Mereka biasanya memiliki pitch control yang baik, bahkan sangat baik, bisa bernyanyi, memainkan alat musik dan menciptakan lagu. Pada beberapa kasus anak-anak ini belajar dengan menggunakan lagu dan ritme untuk memudahkan mereka mengingat sesuatu. Selain itu mereka dapat bekerja atau belajar dengan baik bila ditemani musik sebagai latar belakang.
Naturalistik
Area kecerdasan ini berkaitan erat dengan alam dan hal lainnya yang berkaitan dengan ilmu bumi/lingkungan. Mereka yang memiliki kecerdasan naturalistic tinggi, mahir dalam memelihara dan menumbuhkan sesuatu, sensitif pada lingkungan dan senang berinteraksi dengan hewan. Dengan stimulasi yang tepat mereka akan mampu menganalisa arti dari perubahan cuaca atau gejala-gejala alam yang terjadi di sekitar mereka. Mengenali dan mengkategorikan sesuatu merupakan kepandaian utama orang-orang dengan kecerdasan naturalis. Anak dengan kecerdasan naturalistic tinggi akan nampak tidak nyaman mempelajari hal yang belum mereka ketahui, terlihat seperti materi yang tidak penting atau tidak memiliki kaitan dengan alam.
kecerdasan spiritual 
Area kecerdasan ini merupakan kemampuan potensial setiap manusia yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan. Sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.
Masing-masing area kecerdasan ini sesungguhnya memungkinkan untuk dapat dicermati secara kasat mata. Namun demikian, pengkategorian kecerdasan yang membaca belahan otak ini, akan lebih akurat bila dideteksi dengan menggunakan alat tes yang tepat. Sayangnya, belum ada alat yang Gardner publikasikan, yang dapat dengan tepat mendeteksi kecenderungan kecerdasan tertentu ini. Padahal dengan mengetahui kecenderungan kecerdasan yang dimiliki seseorang, pemberian stimulus yang tepat akan lebih efektif, merancang pola belajar yang lebih efektif dan mengarahkan seseorang seusai dengan bakat dan potensi yang dimilikinya.
Gardner menjelaskan bahwa orang tua yang mengamati perkembangan anaknya setiap hari akan dapat sedikitnya mendeskripsikan kecerdasan menonjolnya anaknya, meskipun perlu waktu agak lama dan banyak kesabaran untuk melakukannya. Hal ini pun perlu didukung bantuan psikolog untuk melakukan beberapa tes yang dapat membantu perumusan hipotesa.
Di sisi lain, pengetahuan ini juga jangan sampai menjebak seseorang hingga akhirnya tidak bergerak aktif mencari pokok masalah yang sebenarnya, dari hambatan prestasi akademik atau permasalahan kehidupan interaksi sosial.
Teori kecerdasan majemuk hanyalah satu dari banyak teori bagus yang dapat Anda jadikan referensi dalam mendukung proses tumbuh kembang prestasi Anda. Mengkiblat pada teori ini saja jelas tidaklah cukup membantu Anda memaksimalkan potensi sebenarnya yang dimiliki Anda. Hasil akhirnya tetap bergantung pada orang yang memegang peranan penting dalam mengembangkan lingkungan yang mendukung untuk menstimulasi perkembangan Anda, yaitu anda sendiri sebagai pemegang kontrol.
Namun demikian, mungkin sudah saatnya Anda mulai mendeskripsikan kecerdasan menonjol yang ada pada diri Anda. Bagaimana pun juga, mengayuh perahu mengikuti aliran arus sungai akan membuat Anda lebih cepat sampai di tujuan.

0 komentar:

Posting Komentar