Selasa, 21 Januari 2014
Hiduplah yang Qur'ani
08.17
No comments
BANYAK hadits Rasulullah SAW yang mendorong untuk menghapal Al Quran,
atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu Muslim
tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah SWT. Seperti dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu`: “Orang yang
tidak mempunyai hapalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh
yang akan runtuh.“
Dan Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang
mempunyai keahlian dalam membaca Al Quran dan menghapalnya,
memberitahukan kedudukan mereka, serta mengedepankan mereka
dibandingkan orang lain.
Dari Abi Hurarirah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu
utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW
mengecek kemampuan membaca dan hapalan Al Quran mereka: setiap
laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hapalan Al Quran-nya.
Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW :
“Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hapal, hai pulan?” ia
menjawab: aku telah hapal surah ini dan surah ini, serta surah Al
Baqarah. Rasulullah SAW kembali bertanya: “Apakah engkau hapal surah Al
Baqarah?” Ia menjawab: Betul. Rasulullah SAW bersabda: “Pergilah, dan
engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang dari kalangan
mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan
menghapal surah Al Baqarah semata karena aku takut tidak dapat
menjalankan isinya.
Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda: “Pelajarilah Al
Quran dan bacalah, karena perumpamaan orang yang mempelajari Al Quran
dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi
dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang
yang mempelajarinya kemudia ia tidur –dan dalam dirinya terdapat hapalan
Al Quran— adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan
dengan minyak misik “
Jika tadi kedudukan pada saat hidup, maka saat mati-pun, Rasulullah
SAW mendahulukan orang yang menghapal lebih banyak dari yang lainnya
dalam kuburnya, seperti terjadi dalam mengurus syuhada perang Uhud.
Rasulullah SAW mengutus kepada kabilah-kabilah para penghapal Al
Quran dari kalangan sahabat beliau, untuk mengajarkan mereka faridhah
Islam dan akhlaknya, karena dengan hapalan mereka itu, mereka lebih
mampu menjalankan tugas itu. Di antara sahabat itu adalah: tujuh puluh
orang yang syahid dalam kejadian Bi`ru Ma`unah yang terkenal dalam
sejarah. Mereka telah dikhianati oleh orang-orang musyrik. Dari Abi
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Penghapal Al Quran akan
datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku,
bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah
(kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka
orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi:
Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya. Dan
diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki
(derajat-derajat surga), dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat
yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan “
Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghapal dan ahli
Al Quran saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan
ia dapat memberikan sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah Al
Quran. Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang
membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan
mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari,
kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah
didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah
ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk
mempelajari Al Quran”.
Belajar Al Quran Lebih Mudah....Click Gambar diatas.
Langganan:
Komentar (Atom)











